Rabu, 26 Oktober 2016

Rijsttafel cara penyajian hidangan ala Belanda - Indonesia


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Rijsttafel atau cara
penyajian hidangan ala Belanda - Indonesia)
___________________________________________________










__________________

Kata Pengantar
__________________

Cara penyajian ini populer di kalangan masyarakat
Eropa-Indonesia, namun tetap digemari di Belanda dan
dihidupkan lagi di Indonesia pada masa kini.

Demikian gambaran cara penyajian Rijsttafel ala
Belanda ini para kawan sekalian.

...dan...

berikut info lengkapnya.

Selamat menyimak...!

_____________________________________________

Sekilas info tentang Rijsttafel
____________________________________________










Ket :
Foto bersama di kala menikmati rijsttafel









Ket :
Rijsttafel pada tahun 1880-an












Ket :
Rijsttafel sebuah keluarga Belanda di Bandung,
Jawa Barat tahun 1936

Rijsttafel (dibaca "rèisttafel" secara harfiah dalam
Bahasa Belanda berarti "meja nasi") merupakan cara
penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan
dari berbagai daerah di Nusantara.

Cara penyajian seperti ini berkembang pada masa kolonial
Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara
perjamuan resmi Eropa dengan kebiasaan makan penduduk
setempat yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok
dengan berbagai lauk-pauknya.

Cara penyajian ini populer di kalangan masyarakat
Eropa-Indonesia, namun tetap digemari di Belanda dan
dihidupkan lagi di Indonesia pada masa kini.

Rijsttafel pada dasarnya adalah konsep penyajian makanan
lengkap sesuai tata cara perjamuan resmi ala Eropa, yang
diawali dengan makanan pembuka (appetizer), lalu makanan
utama, dan diakhiri dengan makanan penutup.

Ada pula pendapat lain yang menyatakan bahwa rijsttafel
mengadopsi cara penyajian "hidang" (berbagai hidangan
disajikan dalam piring-piring kecil) pada rumah makan
Nasi Padang, dari Sumatera Barat.









Titik berat rijsttafel ditujukan pada cara penyajian dan
kemeriahannya. Dalam rijsttafel, makanan yang disajikan
bukanlah masakan Eropa melainkan masakan Nusantara,
masakan "hibrida" barat, Asia, dan Nusantara, serta —
sebagian kecil— makanan Barat. Yang terakhir ini
biasanya yang berkaitan dengan minuman beralkohol,
seperti bir, anggur atau gin.

Menu yang disajikan dengan cara ini bervariasi, tergantung
selera. Menu standar biasanya melibatkan nasi goreng,
rendang, opor ayam, sate (babi), dilengkapi dengan
kerupuk dan sambal.

Meskipun masakan yang disajikan tanpa diragukan lagi
adalah masakan Indonesia, asal-mula rijsttafel adalah
sejarah kolonial. Pada masa kolonial Hindia Belanda,
para penguasa dan orang kaya Belanda menciptakan perjamuan
ini sebagai sarana untuk menikmati beraneka ragam makanan
Nusantara dalam satu kesempatan, sekaligus untuk membuat
para tamu terkesan dengan memamerkan kekayaan dan
kemakmuran koloninya nan eksotik.


* Etimologi








Dalam bahasa Belanda: rijst berasal dari bahasa Perancis
kuno ris; berarti beras atau nasi, sedangkan tafel dalam
bahasa Belanda berasal dari Latin tabula; berarti meja
Maka rijsttafel secara harfiah berarti "meja nasi",
atau tepatnya hidangan nasi beserta berbagai sayur-mayur
dan lauk-pauk yang disajikan dalam satu meja.

* Sejarah

Lebih bersifat sebagai jamuan pesta pada era Kolonial
Belanda, rijsttafel diciptakan sebagai bentuk perjamuan
resmi (makan siang atau makan malam) yang meriah yang
dapat mewakili keanekaragaman suku-bangsa di Nusantara.

Aneka macam hidangan dihimpun dari penjuru negeri;
khazanah kuliner khas dari berbagai pulau di Indonesia —
dari Jawa Tengah, makanan yang terkenal dan digemari
antara lain sate, tempe, dan serundeng.

Dari Batavia dan Priangan masakan sayuran favorit seperti
gado-gado, lodeh dengan sambal dan lalab. Citarasa pedas
kaya bumbu disajikan dalam hidangan rendang dan gulai
dari Ranah Minang di Sumatera Barat.

Hidangan populer Hindia Belanda lainnya juga disajikan
seperti nasi goreng, soto ayam dan krupuk. Juga sajian
hidangan Indonesia "hibrida"; seperti masakan Tionghoa
Indonesia babi kecap, lumpia, dan bakmi, serta hidangan
yang dipengaruhi Eropa seperti semur daging. Masih
banyak lagi pilihan hidangan dari ratusan pulau di
Indonesia yang terdiri dari 300 suku bangsa.

Pada masa kolonial, sajian rijsttafel paling bergengsi di
Hindia Belanda adalah luncheon (makan siang) tiap hari
Minggu di Hotel des Indes di Batavia dan Hotel Savoy
Homann di Bandung, di mana nasi disajikan bersama lebih
dari 60 macam hidangan.[4] Pada masa jayanya di era Hindia
Belanda, versi jamuan resmi rijstaffel paling mewah terdiri
atas iring-iringan para pelayan berbusana resmi (kain
kebaya untuk pelayan wanita atau beskap, blangkon,
bersarung kain batik untuk pelayan pria), secara khidmat
dan resmi menyajikan belasan hingga puluhan piring berisi
berbagai macam hidangan secara maraton ke meja makan
di mana para tamu perjamuan duduk.

Sajian pertama adalah nasi putih kadang berbentuk tumpeng
kecil di sajikan di piring tamu, kemudian satu per satu
pelayan datang membawa beraneka macam hidangan yang
terdiri atas lauk-pauk, sayuran, gorengan, sambal dan
kerupuk. Hidangan ini ditawarkan dan disajikan kepada
para tamu perjamuan yang mengambil sendiri hidangan ini
dari piring yang dibawa pelayan.

Iring-iringan pelayan ini datang silih berganti membawa
aneka hidangan yang bahkan dapat berjumlah hingga 40
macam. Versi penyajian yang lain hanya menyajikan nasi
putih di tengah, dikelilingi piring-piring berisi aneka
hidangan, mirip dengan sajian prasmanan kini.

Setelah perang kemerdekaan Indonesia 1945, rijsttaffel
di bawa ke Belanda oleh orang Belanda kolonial dan orang
Indo yang berangkat repatriasi ke Belanda. Sajian ini tetap
populer pada keluarga Belanda yang memiliki akar
keluarga kolonial Hindia Belanda. Akan tetapi di Indonesia
setelah perang kemerdekaan 1945, berkembang gerakan
nasionalisme yang menolak segala unsur budaya dan tradisi
peninggalan kolonial Belanda yang dianggap mengeksploitasi
bangsa Indonesia, termasuk rijsttafel dengan jajaran
pelayan pribumi yang dianggap terlalu mewah dan flamboyan.

Kini rijsttafel secara praktis hampir lenyap di Indonesia,
dan hanya disajikan oleh sedikit rumah makan mewah di Indonesia.

* Daftar hidangan yang disajikan dalam rijsttafel








Berikut ini adalah daftar singkat, meskipun kurang lengkap,
atas berbagai hidangan yang lazim disajikan dalam perjamuan
rijsttafel. Kombinasi jenis hidangan dapat berbeda-beda
tergantung pada selera dan ketersediaan.


Bebek betutu – bebek panggang dalam daun pisang
Gado-gado
Krupuk
Lumpia
Nasi goreng
Nasi kuning
Perkedel
Pisang goreng
Sambal iris
Sambal kacang
Sambal ulek

Sate dapat disajikan dalam berbagai pilihan daging:
sate ayam, sate kambing, sate babi, sate lilit

Semur daging
Serundeng
Tahu telur
Telur balado
Sayur lodeh
Rendang
Lemper
Opor ayam

* Rijsttafel kini









Meski populer di Belanda dan luar negeri, rijsttafel
jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini mungkin karena
kebanyakan hidangan Indonesia terdiri dari satu atau
dua macam lauk-pauk sebagai teman nasi (ikan, ayam, daging,
telur ayam, atau sumber protein lainnya), sayur (baik
disajikan mentah, tumisan, atau sup) serta hidangan
pelengkap lain seperti sambal, acar, atau kerupuk.

Mengkonsumsi makanan lebih dari jumlah yang lazim tersebut
dapat dianggap berlebihan, terlalu mewah, mahal dan boros.

Patut dicatat bahwa jumlah makanan yang dihidangkan dalam
rijsttafel berkisar antara 7 hingga 40 jenis makanan.
Versi paling dekat dengan hidangan jenis ini dapat
ditemukan pada hidangan lokal nasi padang dan nasi
campur. Salah satu restoran yang masih bertahan menyajikan
rijsttafel otentik adalah Restoran Oasis di Jakarta.

Rijsttafel Oasis disajikan oleh 15 pelayan. Akan tetapi
di berbagai restoran Indonesia di luar negeri, khususnya
Belanda dan Afrika Selatan, rijsttafel tetap populer.








Sejak Juli 2011, Garuda Indonesia menyajikan rijsttafel
Indonesia untuk penumpang kelas eksekutif sebagai layanan
khas dalam penerbangan.[5] Jamuan makan khas Indonesia
ini dimaksudkan untuk memperkenalkan para penumpang
dengan kekayaan masakan Indonesia dalam satu kesempatan,
sebagai bagian dari pengalaman terbang bersama Garuda
Indonesia.

Hidangan rijsttafel dalam penerbangan ini termasuk aneka
hidangan khas Indonesia yang terkenal; pilihan nasi kuning
atau nasi putih, dengan aneka hidangan seperti sate,
rendang, gado-gado, ayam rica-rica, kakap saus acar kuning,
sambal goreng udang, perkedel kentang, tempe, dan pilihan
kerupuk atau rempeyek.

______________

Penutup
______________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!











____________________________________________________________
Cat :
Kara geniet van een Indonesische rijsttafel bij Gadjah Mas in Maastricht
https://www.youtube.com/watch?v=xpgMBVkqjbs
Verdwijnt de Indische rijsttafel
    

1 komentar: