Jumat, 08 September 2023

Sekilas Info Warteg Bahari

 Sekilas Info Warteg Bahari



Warung Tegal (Warteg) Kharisma Bahari didirikan oleh Sayudi pada tahun 1996, seorang pedagang asongan tamatan SD kelahiran tahun 1973. 


Berbeda dengan warteg pada umumnya, Warteg Bahari memiliki nuansa warna hijau dan krem dengan nama Kharisma Bahari yang menonjol dan tulisannya besar. Hingga kini, di bawah naungan Kharisma Bahari Group, warteg Bahari telah berjumlah 800 lebih.



Bahari adalah singkatan dari kebersihan, aman, sehat, dan rapi, yang merupakan slogan kota Tegal.Konsep bangunannya juga bermutu bagus dan bagus dan menjadikannya sebagai pelopor warteg bersih. Warteg Kharisma Bahari berkembang pesat karena menawarkan sistem waralaba, dengan skema bagi hasil 50:50



*Awal pendirian


Sebelum merintis Warteg Kharisma Bahari, Sayudi adalah seorang pedagang asongan, di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, selama 7-8 tahun dengan penghasilan sekitar Rp 300 ribu. 


Sebelumnya, ketika masih lajang, dia sempat membuka usaha warteg namun bangkrut. Setelah menikah, pria kelahiran Tegal, lahir 21 Juli 1973ini kemudian beralih dari jualan rokok ke membuka warteg kembali di Jakarta Selatan dengan nama Modal Mertua (MM). 


Dengan uang pinjaman dari mertua sebesar Rp 6 juta, dia berkongsi dengan temannya mengelola warteg dengan sistem aplusan, tiga bulan dikelola dirinya kemudian tiga bulan berikutnya dikelola temannya. Selama kurun waktu dia tidak mengelola warteg, Sayudi kembali berjualan asongan.


Pada 1996, dia mengambil alih warteg milik temannya yang nyaris bangkrut. Setelah sempat mau digusur, warteg tersebut tetap bertahan selama 10 tahun berkat reformasi. Ketika itu, banyak warga DKI Jakarta yang makan sehari-hari di warteg.


 Warteg kedua diberi nama Warteg Akrobu yang artinya akrab berlokasi di Pasar Inpres Cipete Selatan dan warteg ketiga di lokasi warteg yang kongsian dengan temannya namun tutup. Di lokasi inilah, dia memberi nama wartegnya Kharisma Bahari.


Ide franchise pun muncul secara tiba-tiba, karena pada saat itu Sayudi kewalahan mengelola 3 warteg yang dimilikinya sehingga dia menawarkan ke teman dan keluarganya untuk mengelolanya dengan pembagian 50:50. Saat ini, dari total 800 lebih warteg Kharisma Bahari, Sayudi hanya memiliki 10 warung saja dan sisanya adalah sistem waralaba.

____

Cat :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar