#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Ket :
Ket :
Ket :
*Lirik Lagu Kemarau - Parmbors
Tiada ranting yang rimbun
daun pun berguguran
Mata air pun kering
tiada titik embun turun
Saat itu, kemarau yang datang
hati gersang dan berdebu
Curah hujan tiada turun
membasahi jiwa ini
Tiada pohon yang rindang
tempat berteduh diri
Air mata pun kering
suara hati pun membisu
Saat itu, kemarau yang datang
cita hati t'rasa sendu
Cah'ya mentari t'rasa panas
menyinari jiwa ini
Kapankah mendung datang mengalun
mengusir kemarau kali ini
Tapi sabarlah diri menanti,
pasti kemarau pergi berganti
*LIRIK LAGU KEMARAU - ROLLIES
Panas nian kemarau ini
Rumput-rumput pun merintih sedih
Resah tak berdaya di terik sang surya
Bagaikan dalam neraka
Curah hujan yang dinanti-nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Reff :
Mengapa.. Mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Mengapa.. Mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
___________________________________________________________________
(Menyimak info sekitar Es Dawet Banjar Negara, Es Cendol Sunda
dan Es Dawet Ireng Butuh Purwerejo)
_________________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
Paling tidak...!
Jika anda membaca postingan ini, maka anda akan tahu gambaran sekilas
tentang, titik dua :
1. Es Dawet Ayu,
2. Es Cendol Sunda
2. Es Dawet Ireng
Tentu ini menjadi sangat penting, mengingat sekarang ini lagi musim
kemarau yang dalam istilah Rollies "Panas dalam neraka".
"Panas nian kemarau ini
Rumput-rumput pun merintih sedih
Resah tak berdaya di terik sang surya
Bagaikan dalam neraka" katanya.
Dan jika ini kita gambarkan, kira-kira seperti ini la itu ya
la ya la ya yaitu la ya :
"Kapankah mendung datang mengalun, mengusir kemarau kali ini
Tapi sabarlah diri menanti,, pasti kemarau pergi berganti"
Lanjut prambors pula dalam lagunya yang berjudul "Kemarau.
"Panas nian kemarau ini
Rumput-rumput pun merintih sedih
Resah tak berdaya di terik sang surya
Bagaikan dalam neraka" katanya.
Dan jika ini kita gambarkan, kira-kira seperti ini la itu ya
la ya la ya yaitu la ya :
"Kapankah mendung datang mengalun, mengusir kemarau kali ini
Tapi sabarlah diri menanti,, pasti kemarau pergi berganti"
Lanjut prambors pula dalam lagunya yang berjudul "Kemarau.
Para kawan dimanpun berada....!
Untuk sedikit mendingin panasnya hati ataupun panasnya terik
matahari di musim kemarau ini, berikut info sekitar es. Karena
memang es-lah salah satu pendingin yang paling populer di dunia
ini, sehingga lemari espun diciptakan.
Selamat menyimak...!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
1. Sekilas info sekitar Es Dawet Ayu (Banjar Negara / Jepara)
_______________________________________________________________
Ket :
Es Dawet Ayu
* Hal Pemahaman Umum
Dawet Ayu adalah minuman khas dari Kabupaten Banjarnegara. Dawet Ayu
mudah ditemukan di pasar-pasar tradisioanl. Es Dawet Ayu Asli Khas
Banjarnegara lezat serta segar dan sangat cocok diminum pada cuaca
panas, es dawet dapat diminum panas atau pun dingin dengan menambahkan
es batu. Rasanya yang segar, inilah keistimewaan serta keunikan minuman
tradisional khas Banjarnegara yang satu ini.
* Asal-Usul Istilah Dawet Ayu
Asal usul nama Dawet Ayu terdapat beberapa versi, diantaranya:
1. Versi Pertama
Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso mengatakan, dawet
Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan
seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”.
Pada tahun 1980-an, lagu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung
dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan
Banyumas pada era 1970-1980-an.
Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet
Banjarnegara dengan julukan dawet ayu.
Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang
seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana?
Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
2. Versi Kedua
Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawet ayu. Ahmad Tohari
mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah
keluarga yang berjualan dawet sejak awal adab ke-20. Generasi
ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka, dawet yang
dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.
3. Versi Ketiga
Keterangan Tohari sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat
Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama
dawet ayu muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya
cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Mereka sudah meninggal
pada tahun 1960-an.
* Hal Perbedaan Dawe Ayu Khas Banjarnegara dengan Jepara
Jika Es Dawet Jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda
dengan Es Dawet Ayu khas Banjarnegara yang menggunakan tepung beras
dan tepung beras ketan.
* Hal Cara membuat Dawet Ayu
Larutkan tepung beras ketan dan tepung beras dengan air sedikit demi
sedikit sampai air tersisa setengah. Masak sampai mendidih sisa air
dengan air daun suji, garam, dan air kapur, matikan api, tuangkan
adonan tepung pelan-pelan, aduk rata. Nyalakan kembali api, masak
hingga matang dan kental sambil diaduk-aduk, angkat.
Saat masih agak panas tuang adonan dawet ke dalam saringan khusus
untuk dawet/cendol sambil ditekan-tekan. Tampung dawet dalam wadah
berisi air matang dan bongkahan kecil es batu. Setelah mengeras,
saring, sisihkan.
* Hal Cara menyajikan:
Tuang dalam gelas 2 sdm sirop gula merah atau sesuai selera, beri
nangka, dawet dan es batu. Tuangkan santan 150-200 cc.
Sekian...!
___________________________________________
3. Sekilas info sekitar Es cendol (Sunda)
___________________________________________
Ket :
Es Cendol Sunda
Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras,
disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman
ini manis dan gurih.
Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di
Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet.
Berkembang kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah
"cendol" mungkin sekali berasal dari kata "jendol", yang ditemukan
dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Indonesia; hal ini merujuk sensasi
jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala
meminum es cendol.
Tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan dicetak melalui
saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan
awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah
digunakan pewarna makanan buatan.
Di Sunda, cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras
yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh
bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di Sunda, minum
cendol disebut 'nyendol'.
Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai
makanan selingan. Sesuai disajikan disiang hari.
___________________________________________________________
3. Sekilas info sekitar Es Dawet Ireng (Butuh Purwerejo)
__________________________________________________________
Ket :
Es Dawet Ireng
Karena Es Dawet telah kita pahami sebagaimana uraian diatas,
mak langsung saja kita pada cara pembuatannya, jika yang mau
dibuat adalah Es Dawet Ireng.
RESEP ES DAWET IRENG PURWOREJO
Minuman tradisional khas Purworejo Jawa Tengah ini berwarna ireng
atau hitam sehingga biasa disebut juga Es Cendol Hitam dan tidak
seperti kebanyak dawet yang berwarna hijau seperti dalam Resep
Dawet Ayu Banjarnegara.
Warna hitam yang dihasilkan berasal dari merang atau batang padi
yang dibakar. Sekarang tak perlu ke purworejo atau pesan jauh ke
sana untuk menikmati dawet ini, kita bisa coba mempraktekkannya
dengan resep berikut :
BAHAN DAWET :
-50 gram tepung sagu
-60 gram tepung beras
-600 ml air
-1 sendok teh garam
-1 1/2 sendok makan (3 gram) abu merang dan 50 ml air,
dilarutkan, disaring
- 1/8 sendok teh pewarna hitam
BAHAN SIRUP :
-250 gram gula merah, disisir
-2 lembar daun pandan
-250 ml air
BAHAN KUAH SANTAN :
BAHAN KUAH SANTAN :
-500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
-2 lembar daun pandan
-1/4 sendok teh garam
BAHAN PELENGKAP :
-tapai ketan
-3 buah nangka, dipotong-potong
-es batu atau es serut
CARA MEMBUAT ES DAWET IRENG KHAS PURWOREJO :
Dawet Ireng :
larutkan tepung beras, tepung sagu, air, air abu merang, garam,
dan pewarna hitam. Masak sambil diaduk sampai meletup-letup dan
kental.
Tuang dalam cetakan cendol. Tekan diatas baskom yang berisi air es.
Saring cendolnya. Sisihkan.
Sirup :
didihkan bahan sirup di atas api kecil sampai kental. Aduk rata.
Kuah santan :
rebus bahan kuah santan sambil diaduk sampai mendidih dan matang.
Siapkan gelas, sajikan cendol beserta tapai ketan dan nangka.
Tambahkan sirup, kuah santan dan es serut. Bisa untuk 7 porsi.
_________________________________________________
4. Sekilas Perbedaan Es Dawet dan Es Cendol
_________________________________________________
Es cendol berasal dari Tanah Sunda yaitu Bandung, sedangkan Es dawet
berasal dari Tanah Jawa yaitu Banjarnegara. Perbedaan yang lainnya
adalah pada bahan dasar es cendol dulunya terbuat dari tepung hunkwe,
Sedangkan es dawet dulunya terbuat dari tepung beras.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian....!
Jika memang anda butuh es, maka silahkan pilih sesuai selera anda.
Sepengetahuan penulis selagi anda tinggal di Indonesia ini, es-es
diatas tidaklah terlalu susah untuk mendapatkannya.
Dan jika anda tetap merasa susah untuk mendapatkannya karena anda
tinggal di Hutan-Hutan Nusantara yang ada diluar Pulau Jawa, maka
silahkan langsung ketempat asalnya. Bisa ke Banjar Negara, Jepara,
Bandung atau Butuh Purwerejo.
Ini peta lakasinya. Kelihatan ngak...?
Para kawan dimanpun berada...!
Selamat minum es...!
.....dan.....
Selamat malam....!
*Lirik Lagu Kemarau - Parmbors
Tiada ranting yang rimbun
daun pun berguguran
Mata air pun kering
tiada titik embun turun
Saat itu, kemarau yang datang
hati gersang dan berdebu
Curah hujan tiada turun
membasahi jiwa ini
Tiada pohon yang rindang
tempat berteduh diri
Air mata pun kering
suara hati pun membisu
Saat itu, kemarau yang datang
cita hati t'rasa sendu
Cah'ya mentari t'rasa panas
menyinari jiwa ini
Kapankah mendung datang mengalun
mengusir kemarau kali ini
Tapi sabarlah diri menanti,
pasti kemarau pergi berganti
*LIRIK LAGU KEMARAU - ROLLIES
Panas nian kemarau ini
Rumput-rumput pun merintih sedih
Resah tak berdaya di terik sang surya
Bagaikan dalam neraka
Curah hujan yang dinanti-nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Reff :
Mengapa.. Mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Mengapa.. Mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
___________________________________________________________________
Cat :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar